Batik Bantul Bu Dirjo Sugito

Berbicara masalah batik, Yogyakarta memang gudangnya. Perajinnya pun tersebar di mana-mana. Di Bantul ada seorang perajin batik yang sering di jadikan tempat jujugan para pejabat. Nama perusahaannya adalah BATIK BANTUL yang sekarang dikelola oleh Dirjo Sugito (Bu Dirjo), (72), beralamat di Dusun Pijenan Wijirejo Pandak Bantul.

Kerajinan batik yang berdiri sejak tahun 1970 ini awalnya berbasis batik tulis. Seiring perkembangan zaman dan juga untuk memberikan pilihan kepada para konsumen, tidak lama kemudian juga membuat batik cap. Dikatakan oleh ibu 7 putra ini bahwa antara batik tulis dan cap harganya sangat berbeda. Batik tulis harganya bisa ratusan ribu rupiah rupiah sedangkan batik cap hanya separonya. Motif-motif batiknya antara lain : sekar jagad, gadung, picis, galaran, gringsing, kawung, nitik. Kelebihan dari Batik Bantul yaitu motifnya bermacam – macam, kainnya halus, bisa untuk baju atau untuk jarit dan harga sangat terjangkau untuk kalangan apapun.

Usaha yang dirintis selama kurang lebih 34 tahun itu kini tidak sia-sia, karena eksistensinya sekarang sudah banyak dikenal orang. Bila ada kunjungan pejabat baik dari dalam kota maupun luar kota mesti ‘mampir’ ke Batik Bantul. Belum lama ini ada rombongan ibu-ibu dari Pangdam IV Diponegoro yang juga singgah untuk membeli batiknya. Tidak hanya itu saja menurut Bu Dirjo, batiknya juga sering dipesan untuk seragam instansi dan sekolah-sekolah. Tercatat antara lain : Pemkab Bantul, Karyawan UGM, AURI Yogyakarta, Bank dan lembaga lain. Di samping itu batiknya juga sudah banyak dijumpai di kota-kota besar di Pulau Jawa ini.


Dalam proses produksinya Bu Dirjo dibantu oleh 6 tenaga tetap. Sedangkan yang tidak tetap / borongan ada 30 orang yang tersebar di Dusun Pijenan dan sekitarnya. Sampai saat ini Batik Bantul terus memproduksi, walaupun stoknya juga tetap tersedia. Untuk memberi kepuasan kepada para konsumen dan pelanggan, Batik Bantul selalu memberikan yang terbaik di samping keramah tamahan yang selalu diterapkan kepada para pengunjung.